Tampilkan postingan dengan label DIKSAR. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DIKSAR. Tampilkan semua postingan

PROTRACTOR 1:50000

Protractor adalah alat yg digunakan untuk menghitung atau menentukan detik koordinat di peta.



PERHITUNGAN SUDUT PETA DAN SUDUT KOMPAS

A. SUDUT PETA = SUDUT KOMPAS + IKHTILAF (UP – UM) Tahun Sekarang

CONTOH
Diketahui :
  • Peta Tangkuban Perahu No. 39/XXXIX-A skala 1:50.000
  • Tahun pembuatan  :  1942
  • Tahun pemakaian   :  2009
  • Variasi Magnetis (VM)   :  Increase 2’ ke timur
  • US UM    :  1˚20’ ke timur
  • US UG  :  20’ ke timur
  • Sudut kompas  :  170˚

Penyelesaian :

UG – UM 1942  = US UM – US UG
                           = 1˚20’ – 20’
                           = 1˚

Increase  = VM  x  (tahun sekarang - tahun pembuatan)
               = 2’  x  (2009  –  1942)  
               = 2’  x  67
               = 134’
               = 2˚ 14’

UG – UM 1942  = 1˚ + 2˚ 14’
                           = 3˚14’

Maka Sudut Petanya   =  Sudut Kompas + 3˚14’
                                    =  170˚ + 3˚14’
                                    = 173˚14’


B. SUDUT KOMPAS = SUDUT PETA - IKHTILAF (UP – UM) Tahun Sekarang

CONTOH  :
Diketahui :
  • Peta Tangkuban Perahu No. 39/XXXIX-A skala 1:50.000
  • Tahun pembuatan  :  1942
  • Tahun pemakaian   :  2009
  • Variasi Magnetis (VM)   :  Increase 2’ ke timur
  • US UM    :  1˚20’ ke timur
  • US UG  :  20’ ke timur
  • Sudut Peta  :  175˚

Penyelesaian :

UG – UM 1942  = US UM – US UG
                           = 1˚20’ – 20’
                           = 1˚

Increase  = VM  x  (tahun sekarang - tahun pembuatan)
               = 2’  x  (2009  –  1942)  
               = 2’  x  67
               = 134’
               = 2˚ 14’

UG – UM 1942  = 1˚ + 2˚ 14’
                           = 3˚14’

Maka Sudut Kompasnya   =  Sudut Peta - 3˚14’
                                          =  175˚ - 3˚14’
                                          = 171˚ 46’

 

BERJALAN MENURUT ARAH KOMPAS (MAN TO MAN)

Kadangkala dilapangan kita dituntut untuk berjalan sesuai arah kompas. Pada prinsipnya, untuk melakukan cara ini, sasaran bidik yang kita tentukan Harus Kontras dengan keadaan sekitarnya dan sesuai dengan jarak jarak pandang kita (misalnya Puncak gunung, Pohon Besar, Bangunan dll).

Namun pada kenyataan dilapangan, hal itu kadang sulit bahkan tidak memungkinkan untuk dilakukan terutama untuk daerah hutan tropis. Sebagai antisipasinya, kita menggunakan rekan kita sebagai sasaran bidikan kompas dengan jarak yang sesuai jarak pandang mata. Cara inilah yang kemudian dikenal dengan nama Man to Man. Cara ini ini bahkan dianggap cara paling efektif, karena dapat dilakukan siang dan malam (Kompas Malam). 

LANGKAH-LANGKAH
  • Navigator mentukan sudut kompas
  • Leader membuka jalur searah sudut kompas sejauh mata memandang
  • Setelah dianggap cukup jauh, leader berbalik mengarah ke navigator
  • Navigator memberikan arahan ke leader seperti 2 langkah  (kurang lebih) kekiri   bagimu begitupun kearah kanan sampai sudut kompas sejajar dengan leader.
  • Mulailah berjalan (navigator dan anggota tim) menuju leader. Setelah tiba di leader,   navigator berdiri dibelakang leader dengan posisi membalik.
  • Leader kembali melanjutkan membuka jalur searah sudut kompas  
  • Ulangi langkah no 2 s.d 6 hingga sasaran yang dituju.


ARAH – ARAH UTARA, IKHTILAF DAN VARIASI MAGNETIS

A. ARAH – ARAH UTARA
Dalam peta topografi, kita mengenal 3 arah utara, untuk itu saat menentukan arah, harus memulainya dengan menentukan arah titik 0.

1. UTARA SEBENARNYA (TN = TRUE NORTH)
Adalah arah utara yang ditunjukkan oleh garis meridian menuju ke kutub utara

2. UTARA PETA / UTARA GRID (GN = GRID NORTH)
Adalah arah utara yang ditunjukkan oleh garis-garis tegak yang terdapat pada karvak

3. UTARA MAGNETIS (MN = MAGNETIC NORTH)Adalah arah utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas yang selalu mengarah pada kutub magnetis bumi (poros bumi)

B. IKHTILAF
Disebut juga CONVERGENSI MERIDIAN yaitu penyimpangan sudut arah utara yang timbul karena ada perbedaan arah utara yang ditunjukkan oleh Kutub Utara, Kutub Magnetis dan Peta

1. IKHTILAF PETA
Adalah sudut yang terbentuk oleh UTARA SEBENARNYA dengan UTARA PETA baik ke Barat maupun ke Timur

2. IKHTILAF MAGNETIS
Adalah sudut yang terbentuk oleh UTARA SEBENARNYA dengan UTARA MAGNETIS baik ke Barat maupun ke Timur

3. IKHTILAF UTARA PETA
Adalah sudut yang terbentuk oleh UTARA PETA dengan UTARA MAGNETIS baik ke Barat maupun ke Timur dengan utara peta sebagai patokan

C. VARIASI MAGNETIS (VM)
Adalah perbedaan antara ikhtilaf magnetis pada waktu-waktu berlainan yang mengalami perubahan karena pengaruh dari rotasi dan revolusi bumi. Perubahan ini selalu diukur dan diperiksa akurasinya setiap 5 tahun

INCREASE & DECREASE
  • Bila VM bertambah dan makin bertambah tiap tahunnya, maka variasi tersebut dikatakan dengan istilah INCREASE
  • Bila VM berkurang dan makin berkurang tiap tahunnya, maka variasi tersebut dikatakan dengan istilah DECREASE

RESECTION DAN INTERSECTION

A. RESECTION
adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.

1. Langkah-langkah resection :
  • Lakukan orientasi peta
  • Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah
  • Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita, sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth / sudut kompas
  • Setelah mendapatkan sudut kompas, maka cari sudut peta dengan cara menghitung sesuai dengan rumus menghitung sudut peta. Kemudian ubah hasil sudut peta menjadi back azimuth
  • Letakkan busur derajat (360°) pada peta, tepat pada titik tanda medan yang telah dibidik menggunakan kompas
  • Tarik benang busur derajat ke hasil perhitungan dan beri tanda titik untuk menandai
  • Gunakan mistar untuk menggaris dari titik tanda medan ketitik tanda yang telah dbuat menggunakan busur derajat
  • Pertemuan garis lurus tersebut merupakan titik/posisi kita dipeta

B. INTERSECTION
Intersection dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu titik (benda, orang, dll) di peta dengan cara mengetahui titik koordinat posisi titik tersebut. Cara menentukan titik tersebut dipeta dapat menggukan Protractor.

CARA ORIENTASI PETA

ORIENTASI PETA

  • Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok;
  • Letakkan peta pada bidang datar;
  • Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
  • Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan.
  • Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan yang khas dari setiap tanda medan.

AZIMUTH DAN BACK AZIMUTH

Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju, azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam.

Back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth.

jika azimuth < 180˚ maka + 180˚

jika azimuth > 180˚ maka – 180˚

PENGERTIAN GPS (Global Positioning System)

Inovasi baru di era digital untuk navigasi adalah GPS (Global Positioning System). Alat ini menggunakan teknologi digital di mana cara kerjanya adalah mengirim signal dan menerima lagi pantulan signal yang dikirimnya ke 2 atau lebih satelit secara acak, sehingga tingkat presisinya sangat tinggi

PENGERTIAN, JENIS, BAGIAN DAN CARA MENGGUNAKAN KOMPAS


Kompas merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering.

A. Macam dan jenis kompas
Kompas terdiri dari 2 jenis, yaitu kompas bidik(kompas prisma), kompas orientering (kompas silva).

1. Kompas bidik atau prisma fungsi utamanya untuk mempermudah menghitung sudut sasaran bidik (tempat atau benda) secara langsung. Cara pemakaiannya dengan membidikkan kompas ke sasaran secara langsung sekaligus membaca sudut sasaran pada skala kompas. Besar sudut yang dibuat oleh arah bidikan dan arah jarum (utara) itulah sudut sasarannya (bearing).


2. Kompas silva atau orienteering fungsi utamanya untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan pada peta secara langsung. Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat transparan untuk mempermudah pembacaan peta yang diletakkan di bawahnya.

B. Bagian-bagian penting dari Kompas :
  • Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
  • Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
  • Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
  • Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
  • Tutup Dial dengan dua garis bersudut 450 yang dapat diputar.
  • Alat Penggantung adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.

C. Cara Menggunakan Kompas :

1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET

2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 500 dengan kaca dial.

3. Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
  • Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
  • Mengintai derajat Kompas pada Dial.
4. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar

5. Apabila sasaran bidik 300 maka bidiklah ke arah 300. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 300. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 300 tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 300.

6. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan.



PENGERTIAN, JENIS DAN BAGIAN PADA PETA

Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.


A. Jenis-jenis peta 

1. Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  • Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  • Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
  • Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

2. Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta AMS (Army Map Service), peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

B. Bagian-Bagian Peta

1. Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.


2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.


3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem Koordnat yang resmi dipakai ada 2 macam yaitu,

  • Koordinat Geografis (Geographical Coordinate)
Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat (BB) dan bujur timur (BT)) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara (LU) dan lintang selatan (LS)) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik.
Contoh : 119˚45’14” BT  dan 05˚02’46” LS

  • Koordinat Grid (Grid Coordinate) atau UTM (Universal Transver Mercator)
Dalam koordinat grid/UTM kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Sistem koordinat grid mengenal penomoran dengan 4 angka, 6 angka, 8 angka.

4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
  • Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
  • Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah
  • Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
  • Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah
  • Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur yang rapat
  • Punggungan gunung / bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
  • Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke puncak



5. Karvak
Garis khayal vertikal dan horizontal pada peta yang membagi area dengan luas yang sama




6. Skala Peta
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.

Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya




7. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin akurat.




8. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll





 

PENGERTIAN NAVIGASI DARAT

Sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. Selain itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan, untuk pelaksanaan tugas SAR, evakuasi, dll

Navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.















Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts