Kompas merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering.

A. Macam dan jenis kompas
Kompas terdiri dari 2 jenis, yaitu kompas bidik(kompas prisma), kompas orientering (kompas silva).

1. Kompas bidik atau prisma fungsi utamanya untuk mempermudah menghitung sudut sasaran bidik (tempat atau benda) secara langsung. Cara pemakaiannya dengan membidikkan kompas ke sasaran secara langsung sekaligus membaca sudut sasaran pada skala kompas. Besar sudut yang dibuat oleh arah bidikan dan arah jarum (utara) itulah sudut sasarannya (bearing).


2. Kompas silva atau orienteering fungsi utamanya untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan pada peta secara langsung. Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat transparan untuk mempermudah pembacaan peta yang diletakkan di bawahnya.

B. Bagian-bagian penting dari Kompas :
  • Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
  • Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
  • Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
  • Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
  • Tutup Dial dengan dua garis bersudut 450 yang dapat diputar.
  • Alat Penggantung adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.

C. Cara Menggunakan Kompas :

1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET

2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 500 dengan kaca dial.

3. Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
  • Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
  • Mengintai derajat Kompas pada Dial.
4. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar

5. Apabila sasaran bidik 300 maka bidiklah ke arah 300. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 300. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 300 tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 300.

6. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan.