TERMOMETER

Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. 

Suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur.


BAROMETER

Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, di mana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan

Etimologi

Istilah Barometer diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam dari Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari istilah Yunani báros yang berarti 'berat, bobot' dan métron yang berarti 'ukuran', yang berarti ukuran berat udara.
Digunakan terutama oleh ahli meteorologi, pilot, dan pelaut, barometer digunakan untuk memprediksi kondisi cuaca dengan mengukur perubahan tekanan atmosfer.
Barometer tidak memberitahu cuaca pada saat itu, melainkan memprediksi cuaca yang akan terjadi satu atau dua hari kemudian.
Barometer akan berfungsi sama baiknya saat diletakkan di dalam maupun di luar ruangan.



ALTIMETER

Altimeter adalah sebuah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian.

Altimeter ini bekerja dengan beberapa prinsip yaitu :
  • Tekanan udara (yang paling umum dipakai)
  • Mangnet bumi (dengan sudut inclinasi)
  • Gelombang (ultra sonic ataupun infra merah dan lain sebagainya)
Pemakaian Altimeter biasanya selalu diikuti dengan pemakaian kompas.

Altimeter bekerja berdasar tekanan udara sesuai naiknya angka ketinggian. Jika alat ini akan dipakai sebaiknya jangan dimasukkan kedalam tas/ransel karena hal tersebut bisa mempengaruhi prinsip kerja altimeter.

Di medan yang bergunung-gunung tinggi, resection dengan memakai kompas sering tak  banyak membantu, di sini alat ini lebih bermanfaat.

Dalam memakai alat ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

1. Setiap altimeter yang akan dipakai harus dikalibrasi terlebih dahulu. Periksa ketelitian alat ini di titik ketinggian yang sudah pasti.

2. Alat ini sangat peka terhadap guncangan, perubahan cuaca serta perubahan temperatur.



CLINOMETER

Kemiringan adalah sudut vertikal yang menggambarkan besarnya lereng. Sebagaimana sudah dijelaskan di muka, besarnya kemiringan ini penting untuk diukur sehubungan dengan penentuan jarak datar. Alat yang umumnya digunakan di bidang kehutanan untuk mengukur kelerengan/tanjakan adalah Clinometer. Kata “clin” pada clinometer berasal dari kata “incline” (lereng, tanjakan).

Dalam alat ini ada roda yang berputar bebas dan mempunyai dua skala yang berbeda. Skala pada sebelah kanan menunjukkan satuan pengukuran sudut vertikal dalam %, sedang sebelah kiri mencantumkan satuan sudut dalam derajat. Sudut di atas bidang horizontal diberi tanda + , sedang sudut dibawah bidang tersebut diberi tanda – . Pemberian tanda ini merupakan hal penting yang seringkali dilupakan oleh para pengukur pemula.

Satuan sudut vertikal dalam % menggambarkan perbandingan antara jarak vertikal (beda tinggi) dengan jarak datar dalam persen. Contohnya kemiringan 24% berarti perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak datar adalah 0.24 . Kalau jarak datar diketahui 100 m, maka beda tingginya 24 m. Sebagaimana derajat, semakin besar persen  kemiringan suatu lereng maka semakin curam lerengnya.

Cara menggunakan clinometer adalah dengan dua mata terbuka. Satu mata melihat ke lensa, sedang mata yang lain melihat ke obyek yang dibidik. Otak kita akan menggabungkan skala pada lensa dengan obyek yang dibidik. Sebagai mana pengukuran jarak, kemiringan harus diukur pada tinggi yang sama.





CURVIMETER

Curvimeter adalah peralatan untuk mengukur panjang rute pada peta. Dengan menggunakan Curvimeter, jarak dipeta dapat diukur dengan roda yang akan menggelinding pada alat. 
 
Keuntungan langsung dari Curvimeter adalah dapat membaca skala yang terdapat pada peta.
 
 

PEDOMETER

Pedometer adalah alat elektronik yang digunakan untuk menghitung langkah orang yang berjalan atau berlari. Biasanya pedometer digunakan oleh orang yang antusias berolahraga atau orang yang ingin meningkatkan aktifitas fisik dengan banyak berjalan atau berlari. Biasanya orang menjadi antusias berjalan atau berlari karena ingin meningkatkan kebugaran, mengurangi berat badan, mengubah pola hidup agar lebih aktif, serta memulihkan kesehatan atau terapi.
Karena jarak tiap langkah masing-masing orang berbeda, pemakai pedometer harus melakukan kalibrasi informal sendiri untuk kalibrasi jarak (misalnya jarak dalam satuan km) yang diinginkan. Set pedometer pada angka nol kemudian hitung 100 langkah untuk menentukan apakah pedometer anda akurat. Sebuah pedometer dianggap cukup akurat jika kesalahan hitung kurang dari 10 persen. Jika kesalahan hitung lebih dari 10 persen anda biasanya hanya perlu mengubah posisi letak pedometer atau sensornya.
Teknologi dibalik pedometer berubah setiap saat, namun prinsip dasar kerja pedometer tidak berubah. Sensor mekanis menghitung jumlah langkah berdasarkan goncangan tubuh pada bagian tubuh yang direkam. Sebagai gambaran cara kerjanya, jika anda mengguncang sensornya dengan tangan sekalipun akan membuat pedometer menghitungnya sebagai langkah.

TEKNIK REPLING DAN PRUSIKING

1. Teknik Repling
Rappeling atau biasa di baca repling ini bukan lagi sebuah kegiatan baru, hampir setiap penggiat alam. sehingga membuat kegiatan rappeling ini menjadi salah satu kegiatan yang seru dan menantang. 
Repling adalah salah satu kegiatan menuruni ketinggian dengan media tali kernmatle ( biasa disebut tali karmantel ) dari atas ke bawah. Dalam Panjat Tebing, Repling masuk ke dalam materi Descending yakni kegiatan turun atau menuruni tali.
Repling biasa dilakukan ketika kita menuruni tebing yang curam atau tebing yang hampir tidak ada pijakannya. lalu bagaimana kalau ada pijakannya ? ya tentu tinggal jalan saja dan menggunakan kernmatle ( karmantel ) dan figure of eight sebagai pengaman.

Alat untuk Repling
Untuk melakukan kegiatan repling yang aman kita perlu peralatan khusus diantaranya :

Tali Karmantel
Tali ini kita gunakan untuk pengaman ketika kita naik atau turun dari tebing atau pemanjatan di media lain.

Figure of Eight
Figure of eight atau figure delapan kita gunakan sebagai alat pengerem saat kita melakukan repling sehingga kita tidak terjun bebas dari ketinggian.

Carabiner
Carabiner atau cincin kait yang kita gunakan sebagai penghubung tubuh kita dengan figure of eight. adapun jenis Carabiner yang kita gunakan adalah carabiner SGD (Screw Gate Delta) atau carabiner delta dengan pengancing screw.

Webbing
Webbing atau tali jiwa adalah salah satu alat panjat yang kita gunakan sebagai pengaman tubuh dimana webbing ini kita buat menjadi harness.

Helm
Helm atau helm panjat kita gunakan untuk melindungi kepala kita dari benda yang jatuh dari atas kepala seperti batu atau kayu.

Sarung Tangan.
Sarung tangan ini kita gunakan untuk melindungi tangan kita saat menggenggam tali karmantel sebagai kendali kecepatan saat turun.
Setidaknya ke enam alat di atas sudah membantu kita dalam meningkatkan keamanan dalam melakukan kegiatan repling. adapun alat-alat lain yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan keamanan dalam melakukan kegiatan repling ini seperti Auto Stop, Grigri, Sit Harness.

Auto Stop
adalah alat descender pengganti figure of eight dengan sistem kerja seperti rem tangan tapi terbalik. ketika auto stop di tekan kita justru akan melaju turun namun jika dilepas kita akan berhenti.

Grigri
Grigri juga merupakan alat descender pengganti figure of eight namun lebih sering digunakan untuk mem-belay pemanjat.

Sit Harness
Sit Harness adalah alat yang seharusnya digunakan karena tingkat keamanan dan kenyamanannya jika dibandingkan dengan Webbing yang dibuat menjadi sit harness.

Tips Keamanan Tambahan dalam kegiatan repling.

Hindari kebiasanan meloncat-loncat ketika sedang menuruni tebing kecuali benar-benar dalam kondisi terdesak karena bisa berakibat fatal pada alat seperti terjadinya friksi dan rusaknya pengaman bagian atas.
Pastikan ujung tali bagian bawa dipegang oleh Belayer, jika tidak pastikan ujung tali karmantel (bagian bawah) di simpul agar kita jatuh karena kehabisan tali.

2. Teknik Prusiking
Prusiking adalah kegiatan menaiki tali dari bawah keatas menggunakan sebuah prusik. Mungkin beberapa dari kalian mengira prusik adalah nama dari sebuah alat yang disebut tali prusik dan ternyata bukan. Prusik merupakan nama sebuah simpul tali yang digunakan untuk menjerat tali karmantel ketika dibebani tanpa merusak karmantel selain itu simpul prusik juga mudah untuk dilepas. Sedangkan tali yang kita gunakan untuk simpul prusik adalah sling karmantel atau potongan karmantel.
Prusiking masuk dalam materi panjat tebing, sama seperti halnya repling, prusiking digunakan ketika tebing yang kita panjat hampir tidak memiliki pijakan atau menaiki jembatan dengan tali.
Dalam meningkatkan keamanan dalam berkegiatan prusiking alat yang kita pergunakan tidaklah jauh berbeda dari repling, seperti tali karmantel, webbing atau sit harness, sarung tangan, helm, dan carabiner. namun ada alat khusus yang disebut alat Ascender yang salah satunya adalah sling karmantel (dengan simpul prusiknya).
Ciri alat Ascender adalah mengunci atau menjerat tali ketika dibebani dan dapat dikendorkan ketika digunakan untuk naik. alat Ascender yang direkomendasikan dalam kegiatan Ascending adalah

Jumar
Jumar adalah alat ascending yang cukup mudah digunakkan cukup didorong keatas secara bergantian kiri dan kanan sampai di atas.

Shunt
Sama sepertihalnya Jumar, Shunt juga merupakan alat ascending yang cukup mudah digunakan cukup mendorong ke atas.
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts