CARA MENENTUKAN KOORDINAT DAN PLOTING JALUR DI GOOGLE EARTH

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas, Google Earth Plus yang memiliki fitur tambahan dan Google Earth Pro yang digunakan untuk penggunaan komersial.

Google Earth Pro adalah versi lebih canggih dari Google Earth. Versi lanjutan ini mampu mengukur bangunan 3D, memberikan tampilan dengan gambar HD 4800 piksel (Google Earth biasa hanya 1000 piksel), mencari letak geografis secara otomatis, dan merekam film HD pada penerbangan virtual di seluruh dunia. 

Langkah-langkah menentukan koordinat dan ploting jalur di google earth pro:
1. Silahkan download dan instal aplikasi Google Earth Pro
2. Buka aplikasi Google Earth Pro


3. Tampilan awal Google Earth Pro


4.  Klik kanan My Places, pilih add, kemudian pilih folder.


5. Ubah nama pada kolom Nama (contoh "Projeck 1"), kemudian pilih OK


6. Pilih Add Placemark, ubah nama pada kolom Nama (contoh "Start"), 


7. Pilih tombol icon kuning disebelah kolom Nama untuk mengganti gambar icon. Pilih icon yang ingin digunakan, kemudian pilih OK. Ubah kolom Latitude dan kolom Longitude sesuai titik koordinat yang diinginkan, kemudian pilih OK.


8. Untuk membuat titik (contoh "Camp1", "Camp2" dst.) silahkan ulangi poin 6 dan 7.


9. Pilih Add Path untuk membuat plot jalur dari titik poin. Klik kiri titik point Start, tahan dan geser kepoint selanjutnya hingga titik point terakhir, kemudian pilih OK.


10. Klik kanan titik point (contoh "Start") di Places kemudian pilih Properties jika ingin mengubah titik koordinat pada titik poin (contoh "Start").
Klik kanan ploting (contoh "Untitled Path") di Places kemudian pilih Properties jika ingin mengubah  ploting.





11. Jika ingin memutar, memiringkan, memperbesar dan memperkecil peta, tekan tombol sebelah kanan pada aplikasi.



12. Jika ingi menyimpan file silahkan pilih File, kemudian Save, pilih Save Place As, kemudian OK


Google Earth Pro adalah versi lebih canggih dari Google Earth. Versi lanjutan ini mampu mengukur bangunan 3D, memberikan tampilan dengan gambar HD 4800 piksel (Google Earth biasa hanya 1000 piksel), mencari letak geografis secara otomatis, dan merekam film HD pada penerbangan virtual di seluruh dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Google Earth Pro Seharga Rp 5 Juta Kini Digratiskan", https://tekno.kompas.com/read/2015/02/02/1059007/Google.Earth.Pro.Seharga.Rp.5.Juta.Kini.Digratiskan.
Penulis : Fatimah Kartini Bohang

PROTRACTOR 1:50000

Protractor adalah alat yg digunakan untuk menghitung atau menentukan detik koordinat di peta.



MENENTUKAN ARAH TANPA KOMPAS

Untuk menentukan arah,kita tidak selalu dibantu oleh peta dan kompas. Namun demikian, alam dan segala isinya yang diciptakan tuhan dapat dijadikan suatu alat yang berguna sebagai petunjuk untuk membantu dalam menentukan arah.

Teknik yang dapat dilakukan antara lain :

1. Melihat arah matahari terbit/terbenam
Ini cara yang paling mendasar. Matahari biasanya terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat. Jika Anda merasa kehilangan arah, maka lihat saja matahari berada di arah mana. Ini bisa dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Karena pada siang hari matahari tepat berada di atas kepala kita sehingga sulit menentukan arah yang presisi.

Untuk mempermudah, dapat digunakan jam tangan analog sebagai alat bantu menentukan arah.

Bila pagi hari: sejajarkan arah matahari pada pukul 3, maka pukul 12 adalah utara dan pukul 6 adalah selatan.

Bila sore hari: sejajarkan arah matahari pada pukul 9, maka pukul 12 adalah utara dan pukul 6 adalah selatan.

2. Melihat Bayangan Benda

Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda. Sama seperti menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah. Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke timur. Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya condong ke arah barat.

3. Menggunakan Jarum/Silet di permukaan air
Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau silet yang digosok ke permukaan kain yang kering, dan diletakkan di atas daun atau gabus styrofoam. Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas mangkuk berisi air sehingga mengapung. Jarum yang telah digosok pada kain, akan bermuatan listrik statis sehingga selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.

4. Lebatnya pepohonan
Pohon membutuhkan fotosintesis, sebagai faktor utama fotosintesis adalah matahari. Oleh karena itu, pohon akan selalu mengarah ke datangnya sinat matahari. Lebatnya dedaunan pohon akan mengarah ke timur dimana asupan matahari lebih banyak dari timur

5. Tumbuhan lumut
Lumut membutuhkan kelembaban dan menghindari matahari secara langsung, lumut akan menunjukkan arah barat dimana sinar matahari lebih rendah ketika sore daripada pagi hari.



PENYEBERANGAN BASAH

Berikut tehnik-tehnik yang dapat digunakan untuk menyeberang:
1. Menggunakan tali
Penyeberangan menggunakan tali tidak mudah hal ini dapat dilakukan jika tali telah terpasang membentang pada anchor dikedua sebrang sungai/danau. Ketika anda sendirian dalam menghadapi survival, anda sebaiknya tidak menggunakan metode ini.
Penggunaan tali dengan kesalahan memegang tali akan dapat fatal akibatnya, posisi salah (A.1a) dan cara memegang tali yang benar (A.1b). jika anda melakukan survivor dengan sebuah tim, maka tehnik penyeberangan dengan tali akan memiliki tugas yang ber beda(A.2a). Bagian depan penyeberangan secara tim dilakukan dengan menarik tali untuk menyeberang dan harus dengan kompak. Dan personal terakhir bertugas menekan tali ketika yang lain menarik, ketika yang lain menekan personal terakhir baru menarik untuk bergerak(A.2b).


2.  Menggunakan anggota tubuh
Penyeberangan ini merupakan penyeberangan dengan memanfaatkan jumlah kelompok dan anggota tubuh. Penyeberangan dapat dilakukan untuk melewati arus sungai, menjaga agar tidak ada anggota yang tergelincir dan terbawa arus. Penggunaan tangan untuk saling mengunci dengan cara saling mengait pada bagian siku akan memperkuat pertahanan. 


3. Mengapung
Jika anda memiliki dua poncho anda dapat menggunakan tehnik mengapung dengan tipe mengapung brush raft  atau australian poncho raft. Dengan tehnik ini anda dapat memanfaatkan perlengkapan anda untuk mengapung sebagai peralatan menyeberang anda. Tehnik ini biasa dilakukan oleh survivor yang survive tanpa peralatan lainnya.

Tehnik mengapung terbagi menjadi beberapa cara:

A. Brush raft, 
Tehnik penyeberangan ini memanfaatkan dua buah ponco dan material alam yang ada di sekitar anda. Tehnik ini dapat anda buat dengan cepat.

Langkah-langkah membuat brush raft:
  • siapkan dua buah poncho dan empat utas tali.
  • siapkan material pengisi, dapat anda gunakan dedaunan kering ataupun dedaunan segar.
  • ikat kepala poncho dengan rapat.
  • rentangkan sebauh poncho anda pada tanah, isi dengan material yang anda miliki, usahakan tinggi material hingga 45cm. Bungkus dan ikat dengan dua utas tali anda secara melintang dari arah tiap sudutnya.
  • rentangkan poncho kedua anda.
  • ponchco yang telah terisi material, angkat dan letakkan diatas ponco kedua dengan cara terbalik.
  • bungkus poncho pertama dengan poncho kedua, ikat dengan cara yang sama.
  • alat menyeberang anda telah siap digunakan.



B. Australian poncho raft. 
Tehnik penyeberangan ini juga memanfaatkan dua buah poncho dengan peralatan/perlengkapan anda. Penyeberangan tehnik ini biasa digunakan untuk survivor yang masih memiliki ransel/back pack.

Langkah-langkah membuat australian poncho raft:
  • siapkan dua buah ponco anda, dua buah tali pendek dan webbing/tali lainnya.
  • ikat kepala poncho anda.
  • rentangkan poncho pertama anda. Ikatan kepala poncho ada di atas.
  • letakkan peralatan anda ke dalam poncho pertama.
  • lipat dua bagian sisi poncho pertama anda kearah dalam dengan cara menggulungnya.
  • ikat kedua ujung yang tidak terlipat(bentuklah menyerupai cara mengikat pocong).
  • rentangkan poncho kedua anda
  • letakkan poncho pertama yang telah terikat diatas poncho kedua, posisi lipatan pada poncho pertama ada di bawah.
  • bungkus poncho pertama dengan poncho kedua anda.
  • lakukan pengikatan dengan menggunakan webbing/tali lainnya, ikatan harus kuat dan membungkus dengan rapi.
  • alat penyeberangan anda siap digunakan.


C. Poncho donut raft
Tehnik penyeberangan ini memanfaatkan sebuah poncho anda dengan ranting-ranting tanaman.
Langkah-langkah membuat poncho donut raft:
  • siapkan poncho, dan beberapa utas tali
  • carilah beberapa ranting tanaman yang memiliki sifat ringan, seperti pinus, randu, sengon,dll
  • rangkailah ranting-ranting tersebut menyerupai bentuk donut, dan ikatlah dengan rapi.
  • ikat kepala ponco tengan rapat.
  • rentangkan poncho anda dan letakkan donut ranting anda di atasnya.
  • kepala poncho yang diikat terletak di tengah lobang donut
  • bungkuslah donut anda dengan pincho serapi mungkin, ikan dengan kuat.
  • alat penyeberangan anda siap digunakan.


D. Log raft/rakit
Tehnik penyeberangan ini memanfaatkan beberapa gelondong kayu dan beberapa tali

Berikut cara pembuatan log raft/rakit:
  • siapkan empat gelondong kayu cukup besar , dapat kayu kering, kayu mati ataupunkayu hidup, kayu apapun itu yang penting dapat anda gunakan untuk membuat rakit.
  • Siapkan empat batang kayu sedang .
  • siapkan beberapa tali kuat untuk mengikat.
  • letakkan dua kayu sedang berjajar dengan jarak tertentu.
  • letakkan gelondong-gelondong kayu anda berjajar melintang diatas dua kayu sedang anda
  • letakkan sisa dua kayu sedang anda diatas gelondong kayu anda, sejajarkan dengankayu sedang dibawah gelondong kayu.
  • pengikatan dimulai dengan menggunakan simpul jerat agar pengikatan dapat membuatkayu sedang anda sangat kuat menjepit gelondong.
  • akhiri pengikatan dengan simpul mati.


E. Log flotation
Alat penyeberangan ini lebih mudah dibuat dari pada pembautan log raft, memanfaatkan dua buah gelondong kayu dan tali.

Berikut cara pembuatan log flotation:
  • siapkan dua buah gelondong kayu dengan diameter minimal 25 cm danpanjang minimal 1 meter
  • siapkan dua utas tali webbing atau tali lainnya.
  • latakkan dua gelondong kayu anda berjajar dengan jarak tertentu (gelondong ini kita sebut saja kayu A dan kayu B)
  • ikat pada tiap sisi ujung kayu A dengan tali yang berbeda.
  • ikat pula pada  tiap sesi ujung kayu B dengan tali dari kayu A. Pengikatan sejajar dan tidak boleh melintang.






MENGATASI RINTANGAN DI ALAM BEBAS

Suatu hal yang bisa dan biasa terjadi dalam perjalanan adalah mengalami rintangan pada lintasan perjalanan yang dilalui, rintangan itu biasanya antara lain :
  • Sungai
  • Danau
  • Rawa-rawa
  • Pohon yang terlalu rapat dan besar-besar
  • Semak belukar yang rapat dan berduri
  • Tebing/bebatuan besar
  • Lubang yang besar dan lain-lain.

Mengatasi rintangan pada saat perjalanan/pendakian dapat menggunakan beberapa teknik, antara lain:
  • Berjalan menurut arah kompas (Man to Man)
  • Penyeberangan basah
  • Repling dan Prusiking


PERHITUNGAN SUDUT PETA DAN SUDUT KOMPAS

A. SUDUT PETA = SUDUT KOMPAS + IKHTILAF (UP – UM) Tahun Sekarang

CONTOH
Diketahui :
  • Peta Tangkuban Perahu No. 39/XXXIX-A skala 1:50.000
  • Tahun pembuatan  :  1942
  • Tahun pemakaian   :  2009
  • Variasi Magnetis (VM)   :  Increase 2’ ke timur
  • US UM    :  1˚20’ ke timur
  • US UG  :  20’ ke timur
  • Sudut kompas  :  170˚

Penyelesaian :

UG – UM 1942  = US UM – US UG
                           = 1˚20’ – 20’
                           = 1˚

Increase  = VM  x  (tahun sekarang - tahun pembuatan)
               = 2’  x  (2009  –  1942)  
               = 2’  x  67
               = 134’
               = 2˚ 14’

UG – UM 1942  = 1˚ + 2˚ 14’
                           = 3˚14’

Maka Sudut Petanya   =  Sudut Kompas + 3˚14’
                                    =  170˚ + 3˚14’
                                    = 173˚14’


B. SUDUT KOMPAS = SUDUT PETA - IKHTILAF (UP – UM) Tahun Sekarang

CONTOH  :
Diketahui :
  • Peta Tangkuban Perahu No. 39/XXXIX-A skala 1:50.000
  • Tahun pembuatan  :  1942
  • Tahun pemakaian   :  2009
  • Variasi Magnetis (VM)   :  Increase 2’ ke timur
  • US UM    :  1˚20’ ke timur
  • US UG  :  20’ ke timur
  • Sudut Peta  :  175˚

Penyelesaian :

UG – UM 1942  = US UM – US UG
                           = 1˚20’ – 20’
                           = 1˚

Increase  = VM  x  (tahun sekarang - tahun pembuatan)
               = 2’  x  (2009  –  1942)  
               = 2’  x  67
               = 134’
               = 2˚ 14’

UG – UM 1942  = 1˚ + 2˚ 14’
                           = 3˚14’

Maka Sudut Kompasnya   =  Sudut Peta - 3˚14’
                                          =  175˚ - 3˚14’
                                          = 171˚ 46’

 

JENIS - JENIS TANJAKAN

Dengan pengetahuan tentang garis ketinggian, kita dapat mengukur tanjakan dan medan yang sukar dilalui.

A. Jenis-jenis Tanjakan
1. Tanjakan Beraturan
Bila jarak garis ketinggian yang sama letaknya renggang berarti menandakan tanjakan itu landai. Sebaliknya apabila garis ketinggian yang sama letaknya rapat menandakan tanjakan itu terjal.

Gambar Tanjakan Beraturan


2. Tanjakan Cembung
Tanjakan yang cembung di peta biasanya digambarkan dengan garis-garis ketinggian yang kalau dilihat dari puncak, makin lama makin merapat.Bentuknya sebagai berikut.

Gambar Tanjakan Cembung


3. Tanjakan Cekung
Tanjakan cekung kalau dipeta digambarkan dengan garis-garis ketinggian, kalau dilihat dari puncak makin lama makin melebar.

Gambar Tanjakan Cekung


CARA MENGHITUNG JARAK

Pengukuran Jarak Di Peta Dari Pengertian Tentang Skala

Pengetahuan tentang skala, dalam praktiknya dapat kita gunakan untuk mengukur jarak sebenarnya melalui perhitungan di peta. Ada 3 cara pengukuran yang dapat dilakukan :

A. Untuk garis yang mendatar dan lurus dapat digunakan penggaris. Caranya yaitu panjang garis yang didapat setelah diukur dengan penggaris dikalikan dengan skala, maka didapat jarak yang sebenarnya.

Contoh :
jarak di penggaris diketahui 10 cm,
skala peta 1 :   50.000,
berarti jarak di peta adalah 10 X 50.000 = 500.000 cm atau 5000 m atau 5 km

Gambar Mengukur  jarak dengan menggunakan penggaris


B. Curvimeter adalah peralatan untuk mengukur panjang rute pada peta. Dengan menggunakan Curvimeter, jarak dipeta dapat diukur dengan roda yang akan menggelinding pada alat. Keuntungan langsung dari Curvimeter adalah dapat membaca skala yang terdapat pada peta.

Gambar Mengukur  jarak dengan menggunakan kurvimeter


C. Dengan benang, letakkan benang pada garis yang berbelok-belok secara tepat, lalu setelah diukur hitung panjangnya secara mendatar dengan cara menarik lurus dan meghitungnya dengan penggaris. Kemudian dikalikan dengan skala, maka jarak sebenarnya dapat diketahui.

Gambar Mengukur  jarak dengan menggunakan benang



PENGERTIAN DAN JENIS - JENIS SKALA

Skala peta, dapat diartikan sebagai perbandingan (rasio) antara jarak dua titik pada peta dan jarak sesungguhnya kedua titik tersebut di permukaan bumi atau di lapangan, dan pada satuan yang sama. Skala mempunyai nama lain yaitu kedar, namun pengertian kedua istilah ini sama saja. 

Skala peta adalah informasi yang mutlak harus dicantumkan agar pemakai dapat mengukur jarak sesungguhnya pada peta. Misalnya peta skala 1:250.000 artinya jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 250.000 cm di lapangan (jarak horizontal). Skala pada peta dapat ditulis dengan dua cara yaitu dengan cara menulis skala angka atau skala garis

A. Jenis-Jenis Skala Peta
1. Skala Angka: Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak yang sebenarnya dengan angka.contoh 1:500.000 dibaca setiap 1 cm pada peta mewakili 500.000 cm di lapangan  

2. Skala Garis: Skala garis/grafis adalah skala yang ditunjukkan dengan garis lurus yang dibagi dalam beberapa ruas, dan setiap ruas menunjukkan dalam satuan panjang yang sama.  
contoh 0_2_4_6_8_10 km
            0_1_2_3_4_5 cm
dibaca setiap 1 cm pada peta mewakili 2 km di lapangan

Penyebut kilometer yang terakhir (10 km) dibagi penyebut centimeter yang terakhir (5 cm)
Jadi, 10 : 5 = 2 km

B. Ketentuan Skala 
1. Makin kecil angka di belakang tanda bagi (:) makin besar skala peta tersebut.
2. Angka di belakang tanda (:) semakin besar berarti skalanya kecil.
3. Skala dapat dinyatakan sbb ;
  • Dengan perkataan        : 1 cm berbanding 500 meter
  • Dengan perbandingan  : 1 : 50.000 atau 1/50.000

KOMPAS M53 A515

Bentuk dari kompas M53 A515 ini merupakan penyempurnaan atau gabungan dari kedua bentuk kompas yang telah di jelaskan sebelumnya.
Cara kerja kompas ini yaitu kemampuan kompas bidik digabung dengan kompas silva sehingga makin mudah digunakan.

Gambar kompas

KOMPAS SILVA

Kompas ini sudah dilengkapi busur derajat dan penggaris. Dalam penggunaannya akan sangat mudah karena kompas silva ini tidak dilengkapi dengan alat bidik.

Gambar kompas silva

 

KOMPAS PRISMA

Kompas prisma adalah kompas yang biasa digunakan oleh militer, pendaki, pramuka dan pengembara. Kompas ini mudah mendapatkannya, harganya pun relatif murah, juga penggunaannya cukup sederhana serta sangat lengkap.


PENGERTIAN, CARA KERJA, FUNGSI DAN KEGUNAAN GPS (Global Positioning System)

A. Pengertian GPS (Global Positioning System)
adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun.

Alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh pengguna secara umum dinamakan GPS Tracker atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan user dapat melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time.

B. Cara Kerja GPS
Bagian yang paling penting dalam sistem navigasi GPS adalah beberapa satelit yang berada di orbit bumi atau yang sering kita sebut di ruang angkasa. Satelit GPS saat ini berjumlah 24 unit yang semuanya dapat memancarkan sinyal ke bumi yang lalu dapat ditangkap oleh alat penerima sinyal tersebut atau GPS Tracker. Selain satelit terdapat 2 sistem lain yang saling berhubungan, sehingga jadilah 3 bagian penting dalam sistem GPS. Ketiga bagian tersebut terdiri dari: GPS Control Segment (Bagian Kontrol), GPS Space Segment (bagian angkasa), dan GPS User Segment (bagian pengguna).

C. Fungsi dan Kegunaan GPS
Untuk apa tujuan Amerika Serikat membuat sistem GPS yang notabene telah memakan biaya sangat besar untuk biasa pembuatan, pengoperasian dan perawatan. Tentunya bukan tanpa manfaat, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari sistem navigasi GPS bagi masyarakat seluruh dunia dan khususnya bagi Amerika Serikat itu sendiri. Beberapa fungsi dan kegunaan GPS :

1. GPS untuk Militer
GPS dapat dimanfaatkan untuk mendukung sistem pertahanan militer. Lebih jauh dari itu bisa memantau pergerakan musuh saat terjadi peperangan, juga bisa menjadi penuntun arah jatuhnya bom sehingga bisa lebih tertarget

2. GPS untuk Navigasi
Dalam kebutuhan berkendara sistem GPS pun sangat membantu, dengan adanya GPS Tracker terpasang pada kendaraan maka akan membuat perjalanan semakin nyaman karena arah dan tujuan jalan bisa diketahui setelah GPS mengirim posisi kendaraan kita yang diterjemahkan ke dalam bentuk peta digital.

3. GPS untuk Sistem Informasi Geografis
GPS sering juga digunakan untuk keperluan sistem informasi geografis, seperti untuk pembuatan peta, mengukur jarak perbatasan, atau bisa dijadikan sebagai referensi pengukuran suatu wilayah

4. GPS untuk Sistem Pelacakan Kendaraan
Fungsi ini hampir sama dengan navigasi, jika dalam navigasi menggunakan perangkat penerima sinyal GPS berikut penampil titik koordinatnya dalam satu perangkat, sedangkan untuk kebutuhan sistem pelacakan adalah alat penampil dan penerima sinyal berbeda lokasi. Contohnya kita bisa mengetahui lokasi kendaraan yang hilang dengan melihat titik kordinat yang dihasilkan dari alat yang terpasang dalam kendaraan tersebut, untuk melihatnya bisa melalui media smartphone atau alat khusus lainnya.

5. GPS untuk Pemantau Gempa
Saat ini teknologi GPS yang terus ditingkatkan menghasilkan tingkat ketelitian dan keakuratan yang sangat tinggi sehingga GPS dapat dimanfaatkan untuk memantau pergerakan tanah di bumi. Dengan hal itu maka para pakar Geologi dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya gempa di suatu wilayah.


Gambar Macam-Macam GPS





 

PENGERTIAN VARIASI MAGNETIS DAN INCREASE/ DECREASE

Variasi Magnetis adalah perbedaan antara ikhtilaf magnetis pada waktu yang berlainan. Seperti yang telah kita ketahui, kutub utara megnet selalu berubah-ubah. Hal ini dikarenakan oleh bumi terpengaruh oleh perputaran bumi (rotasi) dan perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi). Karena perputaran bumi (rotasi) dan perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi). Karena perputaran inilah timbul suatu gaya sentripental (gaya mendorong keluar).

Letak Kutub Magnetis Bumi terpengaruh atau selalu berubah setiap tahun, maka Ikhtilaf magnetis (sudut yang dibentuk antara kutub utara sebenarnya dan kutub utara magnetis) juga berubah. Perbedaan-perbedaan ikhtilaf peta itulah yang dimaksud dengan variasi magnetis.

Variasi magnetis pada beberapa tempat tidak sama, di Indonesia umumnya ditetapkan 2 menit pertahun. Untuk peta topografi model lama digunakan tabel variasi magnetis. Untuk model peta topografi Indonesia peralihan , variasi magnetis dan deklinasi pada peta digambarkan dengan digram sudut, yang terletak dikiri bawah peta. Penulisan variasi magnetis dinyatakan juga dengan variasi rata-rata tiap tahun.

Ada juga peta yang tidak dihgambarkan ikhtilaf peta, tapi hanya ikhtilaf magnetisnya saja. Untuk peta model ini ikhtilaf petanya berada pada batas kiri/kanan peta tertulis Grid Declination ( Ikhtilaf Peta).  
INCREASE/ DECREASE
Dalam mempelajari Variasi Magnetis, akan ditemui kata Increase atau Decrease. Bila suatuVariasi Magnetis bertambah, sehingga setiap tahunnya makin lama makin bertambah besar, maka hal ini dikatakan bahwa variasi magnetis tersebut Increase artinya bertambah naik. Bila variasi setiap tahunnya makin berkurang, maka dikatakan variasi magnetis Decrease.

PENGERTIAN IKHTILAF

Ikhtilaf Peta/ Deklanasi adalah proyeksi sistem meridian paralel bumi yang berbentuk elips dan apabila dipindahkan ke sistem grid peta ( ke dalam bidang datar) jelas akan tidak tepat dan tentunya ada perbedaan-perbedaan yang signifikan.

Ikhtilaf Magnetis (IM)
Seperti juga kedudukan utara peta dan utara sebenarnya yang terjadi penyimpangan, maka penyimpangan terjadi juga pada kutub utara magnet dan kutub sebenarnya pun berbeda titiknya. Artinya terjadi juga penyimpangan.
Ikhtilaf magnetis sudutnya dibentuk oleh utara sebenarnya (US) dengan utara magnetis (UM) ke barat atau ke timur dan sedangkan yang jadi pokok penghitungnya adala utara sebenarnya (US). Hal ini tergantung letak tempat tersebut di bumi.

Ikhtilaf UP.UM
Yaitu sudut yang dibentuk oleh UP dengan UM ke barat atau Ke timur yang jadi pokok adalah UP. 

Gambar Ikhtilaf Magnetis



ARAH-ARAH UTARA

Utara Peta (UP)  / Utara Grid (UG)
adalah arah yang ditunjukkan oleh garis-garis tegak lurus vertikal (sumbu Y) dari grid suatu peta. Utara peta disebut juga Grid North. Garis-garis ini dibentuk dari hasil proyeksi garis bujur dan lintang bumi pada peta yang kemudian diproyeksikan kedalam koordinat (Grid). Hal ini disebabkan bentuk bumi yang lonjong sangat sulit untuk diliat dalam satu pandangan secara keseluruhan.

Utara Magnetis (UM) 
adalah suatu arah yang ditunjukkan kompas, dari suatu tempat tertentu ke kutub utara magnetis bumi yang terletak di jazirah Boshia, sebelah utara kanada. Utara magnetis disebut juga Magnetis North, lambangnya “setengah arah panah” di Indonesia utara magnetis bergeser ke sebelah timur dari utara peta. Utara magnetis adanya hanya di medan (lapangan).

Utara Sebenarnya (US)
adalah arah utara yang ditunjukkan oleh garis meridian menuju ke kutub utara

TITIK KOORDINAT

Titik Koordinat Geografis 
Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat (BB) dan bujur timur (BT)) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara (LU) dan lintang selatan (LS)) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Pada Koordinat Geografis dibedakan menjadi tiga berdasarkan satuannya yaitu :
  • Degree, Decimal (DD,DDDD) Contoh :  3.56734 LS dan 104.67235 BT
  • Degree, Minute (DD MM,MMMM) Contoh : 3⁰ 43,5423’ dan LS 104⁰ 33,6445’ BT
  • Degree, Minute, Second (DD MM SS,SS) Contoh : 3⁰ 43’ 45,22” LS dan 104⁰ 33’ 33,25” BT 
A. Konversi pada jenis Koordinat Geografis

Contoh
Konversi Koordinat Degree Minute Second ke Koordinat Degree Decimal

Diketahui koordinat Degree Minute Second = 2⁰ 41’ 26.9” LS dan 103⁰ 56’ 38.7” BT
Penyelesaian =
1⁰ = 60’
1’ = 60”
1⁰ = 3600”
Konversi LS = 41 : 60                  = 0,6833   (untuk konversi satuan menit)
                     = 26,9 : 3600           = 0,00747 (untuk konversi satuan detik)
                     = 0,6833 + 0,00747 = 0,69077
Degree Minute Second → Degree Decimal yaitu  2⁰ 41’ 26.9” LS → 2.69077 LS

Konversi BT = 56 : 60                 = 0,9333   (untuk konversi satuan menit)
                     = 38,7 : 3600          = 0,01075 (untuk konversi satuan detik)
                     = 0,9333 +0,01075 = 0,94405
Degree Minute Second → Degree Decimal yaitu  103⁰ 56’ 38.7” BT → 103.94405 BT


PENGERTIAN DAN JENIS - JENIS TITIK TRIANGULASI

A. Titik triangulasi adalah suatu titik yang merupakan pilar/tonggak yang menyatakan tinggi mutlaksuatu tempat dari permukaan laut.

B. Manfaat titik triangulasi adalah mengetahui tingginya tempat ( selain menggunakan garis ketinggian ).

C. Jenis - jenis titik triangulasi :



SIFAT DAN KETENTUAN GARIS KETINGGIAN

A. Perbedaan tinggi antara 2 garis ketinggian yang berurutan adalah setengah dari angka bilangan ribuan skala dinyatakan dalam meteran.

Contoh :
Skala    : 50.000........1/2 x 50m   = 25 m
Skala    : 25.000........1/2 x 25m  = 12,5 m
Skala    : 10.000........1/2x 10m   = 5 m

B. Ketidakrataan (relief) yang terdapat antara dua garis ketinggian yang berurutan dan kurang dari setengah perbedaan tingginya tidak digambarkan dengan peta.

C. Jika ketidakrataan (relief) tepat setengah dari perbedaan 2 garis ketinggian yang berurutan maka relief itu dinyatakan dengan garis ketinggian penolong.

D. Garis ketinggian yang ke I, mempunyai tinggi yaitu setengahnya dari ribuan skala dan dinyatakan dalam meter.

E. Dua garis ketinggian yang berurutan apabila digambarkan berhimpit atau saling menyinggung, hal ini menyatakan suatu lereng yang tegak atau curam sekali.

F. Bagian garis ketinggian yang berbentuk V atau Λ. Menunjukan adanya jurang atau lembah, ujung yang runcing itu menunjukan puncak yang tinggi.

G. Bagian yang berbentuk  á´– atau á´— yang menjorok kedalam menunjukan adanya punggung gunung. Ujung U yang bulat ini menunjukan daerah yang lebih rendah daerahnya.

H. Pelana ( sadel) terletak antara 2 garis ketinggian yang sama tingginya, tapi terpisah satu dengan yang lainnya. Pelana yang terdapat antara 2 gunung yang besar dinamakan pass


Gambar Macam-macam Bentuk Garis Ketinggian

BERJALAN MENURUT ARAH KOMPAS (MAN TO MAN)

Kadangkala dilapangan kita dituntut untuk berjalan sesuai arah kompas. Pada prinsipnya, untuk melakukan cara ini, sasaran bidik yang kita tentukan Harus Kontras dengan keadaan sekitarnya dan sesuai dengan jarak jarak pandang kita (misalnya Puncak gunung, Pohon Besar, Bangunan dll).

Namun pada kenyataan dilapangan, hal itu kadang sulit bahkan tidak memungkinkan untuk dilakukan terutama untuk daerah hutan tropis. Sebagai antisipasinya, kita menggunakan rekan kita sebagai sasaran bidikan kompas dengan jarak yang sesuai jarak pandang mata. Cara inilah yang kemudian dikenal dengan nama Man to Man. Cara ini ini bahkan dianggap cara paling efektif, karena dapat dilakukan siang dan malam (Kompas Malam). 

LANGKAH-LANGKAH
  • Navigator mentukan sudut kompas
  • Leader membuka jalur searah sudut kompas sejauh mata memandang
  • Setelah dianggap cukup jauh, leader berbalik mengarah ke navigator
  • Navigator memberikan arahan ke leader seperti 2 langkah  (kurang lebih) kekiri   bagimu begitupun kearah kanan sampai sudut kompas sejajar dengan leader.
  • Mulailah berjalan (navigator dan anggota tim) menuju leader. Setelah tiba di leader,   navigator berdiri dibelakang leader dengan posisi membalik.
  • Leader kembali melanjutkan membuka jalur searah sudut kompas  
  • Ulangi langkah no 2 s.d 6 hingga sasaran yang dituju.


ARAH – ARAH UTARA, IKHTILAF DAN VARIASI MAGNETIS

A. ARAH – ARAH UTARA
Dalam peta topografi, kita mengenal 3 arah utara, untuk itu saat menentukan arah, harus memulainya dengan menentukan arah titik 0.

1. UTARA SEBENARNYA (TN = TRUE NORTH)
Adalah arah utara yang ditunjukkan oleh garis meridian menuju ke kutub utara

2. UTARA PETA / UTARA GRID (GN = GRID NORTH)
Adalah arah utara yang ditunjukkan oleh garis-garis tegak yang terdapat pada karvak

3. UTARA MAGNETIS (MN = MAGNETIC NORTH)Adalah arah utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas yang selalu mengarah pada kutub magnetis bumi (poros bumi)

B. IKHTILAF
Disebut juga CONVERGENSI MERIDIAN yaitu penyimpangan sudut arah utara yang timbul karena ada perbedaan arah utara yang ditunjukkan oleh Kutub Utara, Kutub Magnetis dan Peta

1. IKHTILAF PETA
Adalah sudut yang terbentuk oleh UTARA SEBENARNYA dengan UTARA PETA baik ke Barat maupun ke Timur

2. IKHTILAF MAGNETIS
Adalah sudut yang terbentuk oleh UTARA SEBENARNYA dengan UTARA MAGNETIS baik ke Barat maupun ke Timur

3. IKHTILAF UTARA PETA
Adalah sudut yang terbentuk oleh UTARA PETA dengan UTARA MAGNETIS baik ke Barat maupun ke Timur dengan utara peta sebagai patokan

C. VARIASI MAGNETIS (VM)
Adalah perbedaan antara ikhtilaf magnetis pada waktu-waktu berlainan yang mengalami perubahan karena pengaruh dari rotasi dan revolusi bumi. Perubahan ini selalu diukur dan diperiksa akurasinya setiap 5 tahun

INCREASE & DECREASE
  • Bila VM bertambah dan makin bertambah tiap tahunnya, maka variasi tersebut dikatakan dengan istilah INCREASE
  • Bila VM berkurang dan makin berkurang tiap tahunnya, maka variasi tersebut dikatakan dengan istilah DECREASE

RESECTION DAN INTERSECTION

A. RESECTION
adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.

1. Langkah-langkah resection :
  • Lakukan orientasi peta
  • Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah
  • Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita, sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth / sudut kompas
  • Setelah mendapatkan sudut kompas, maka cari sudut peta dengan cara menghitung sesuai dengan rumus menghitung sudut peta. Kemudian ubah hasil sudut peta menjadi back azimuth
  • Letakkan busur derajat (360°) pada peta, tepat pada titik tanda medan yang telah dibidik menggunakan kompas
  • Tarik benang busur derajat ke hasil perhitungan dan beri tanda titik untuk menandai
  • Gunakan mistar untuk menggaris dari titik tanda medan ketitik tanda yang telah dbuat menggunakan busur derajat
  • Pertemuan garis lurus tersebut merupakan titik/posisi kita dipeta

B. INTERSECTION
Intersection dapat digunakan untuk menentukan posisi suatu titik (benda, orang, dll) di peta dengan cara mengetahui titik koordinat posisi titik tersebut. Cara menentukan titik tersebut dipeta dapat menggukan Protractor.

CARA ORIENTASI PETA

ORIENTASI PETA

  • Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok;
  • Letakkan peta pada bidang datar;
  • Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
  • Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan.
  • Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan yang khas dari setiap tanda medan.

AZIMUTH DAN BACK AZIMUTH

Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju, azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam.

Back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth.

jika azimuth < 180˚ maka + 180˚

jika azimuth > 180˚ maka – 180˚

PENGERTIAN GPS (Global Positioning System)

Inovasi baru di era digital untuk navigasi adalah GPS (Global Positioning System). Alat ini menggunakan teknologi digital di mana cara kerjanya adalah mengirim signal dan menerima lagi pantulan signal yang dikirimnya ke 2 atau lebih satelit secara acak, sehingga tingkat presisinya sangat tinggi

PENGERTIAN, JENIS, BAGIAN DAN CARA MENGGUNAKAN KOMPAS


Kompas merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering.

A. Macam dan jenis kompas
Kompas terdiri dari 2 jenis, yaitu kompas bidik(kompas prisma), kompas orientering (kompas silva).

1. Kompas bidik atau prisma fungsi utamanya untuk mempermudah menghitung sudut sasaran bidik (tempat atau benda) secara langsung. Cara pemakaiannya dengan membidikkan kompas ke sasaran secara langsung sekaligus membaca sudut sasaran pada skala kompas. Besar sudut yang dibuat oleh arah bidikan dan arah jarum (utara) itulah sudut sasarannya (bearing).


2. Kompas silva atau orienteering fungsi utamanya untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan pada peta secara langsung. Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat transparan untuk mempermudah pembacaan peta yang diletakkan di bawahnya.

B. Bagian-bagian penting dari Kompas :
  • Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
  • Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
  • Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
  • Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
  • Tutup Dial dengan dua garis bersudut 450 yang dapat diputar.
  • Alat Penggantung adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.

C. Cara Menggunakan Kompas :

1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET

2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 500 dengan kaca dial.

3. Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
  • Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
  • Mengintai derajat Kompas pada Dial.
4. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar

5. Apabila sasaran bidik 300 maka bidiklah ke arah 300. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 300. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 300 tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 300.

6. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan.



PENGERTIAN, JENIS DAN BAGIAN PADA PETA

Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.


A. Jenis-jenis peta 

1. Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  • Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  • Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
  • Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

2. Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta AMS (Army Map Service), peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

B. Bagian-Bagian Peta

1. Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.


2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.


3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem Koordnat yang resmi dipakai ada 2 macam yaitu,

  • Koordinat Geografis (Geographical Coordinate)
Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat (BB) dan bujur timur (BT)) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara (LU) dan lintang selatan (LS)) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik.
Contoh : 119˚45’14” BT  dan 05˚02’46” LS

  • Koordinat Grid (Grid Coordinate) atau UTM (Universal Transver Mercator)
Dalam koordinat grid/UTM kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Sistem koordinat grid mengenal penomoran dengan 4 angka, 6 angka, 8 angka.

4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
  • Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
  • Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah
  • Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
  • Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah
  • Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur yang rapat
  • Punggungan gunung / bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
  • Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke puncak



5. Karvak
Garis khayal vertikal dan horizontal pada peta yang membagi area dengan luas yang sama




6. Skala Peta
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.

Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya




7. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin akurat.




8. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll





 
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts