TERMOMETER
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer.
Suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur.
BAROMETER
Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, di mana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan
Etimologi
Istilah Barometer diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam dari Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari istilah Yunani báros yang berarti 'berat, bobot' dan métron yang berarti 'ukuran', yang berarti ukuran berat udara.
Etimologi
Istilah Barometer diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam dari Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari istilah Yunani báros yang berarti 'berat, bobot' dan métron yang berarti 'ukuran', yang berarti ukuran berat udara.
Digunakan terutama oleh ahli meteorologi, pilot, dan pelaut, barometer digunakan untuk memprediksi kondisi cuaca dengan mengukur perubahan tekanan atmosfer.
Barometer tidak memberitahu cuaca pada saat itu, melainkan memprediksi cuaca yang akan terjadi satu atau dua hari kemudian.
Barometer akan berfungsi sama baiknya saat diletakkan di dalam maupun di luar ruangan.
Barometer tidak memberitahu cuaca pada saat itu, melainkan memprediksi cuaca yang akan terjadi satu atau dua hari kemudian.
Barometer akan berfungsi sama baiknya saat diletakkan di dalam maupun di luar ruangan.
ALTIMETER
Altimeter adalah sebuah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian.
Altimeter ini bekerja dengan beberapa prinsip yaitu :
- Tekanan udara (yang paling umum dipakai)
- Mangnet bumi (dengan sudut inclinasi)
- Gelombang (ultra sonic ataupun infra merah dan lain sebagainya)
Pemakaian Altimeter biasanya selalu diikuti dengan pemakaian kompas.
Altimeter bekerja berdasar tekanan udara sesuai naiknya angka ketinggian. Jika alat ini akan dipakai sebaiknya jangan dimasukkan kedalam tas/ransel karena hal tersebut bisa mempengaruhi prinsip kerja altimeter.
Di medan yang bergunung-gunung tinggi, resection dengan memakai kompas sering tak banyak membantu, di sini alat ini lebih bermanfaat.
Dalam memakai alat ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Setiap altimeter yang akan dipakai harus dikalibrasi terlebih dahulu. Periksa ketelitian alat ini di titik ketinggian yang sudah pasti.
2. Alat ini sangat peka terhadap guncangan, perubahan cuaca serta perubahan temperatur.
Altimeter bekerja berdasar tekanan udara sesuai naiknya angka ketinggian. Jika alat ini akan dipakai sebaiknya jangan dimasukkan kedalam tas/ransel karena hal tersebut bisa mempengaruhi prinsip kerja altimeter.
Di medan yang bergunung-gunung tinggi, resection dengan memakai kompas sering tak banyak membantu, di sini alat ini lebih bermanfaat.
Dalam memakai alat ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Setiap altimeter yang akan dipakai harus dikalibrasi terlebih dahulu. Periksa ketelitian alat ini di titik ketinggian yang sudah pasti.
2. Alat ini sangat peka terhadap guncangan, perubahan cuaca serta perubahan temperatur.
CLINOMETER
Kemiringan adalah sudut vertikal yang menggambarkan besarnya lereng. Sebagaimana sudah dijelaskan di muka, besarnya kemiringan ini penting untuk diukur sehubungan dengan penentuan jarak datar. Alat yang umumnya digunakan di bidang kehutanan untuk mengukur kelerengan/tanjakan adalah Clinometer. Kata “clin” pada clinometer berasal dari kata “incline” (lereng, tanjakan).
Dalam alat ini ada roda yang berputar bebas dan mempunyai dua skala yang berbeda. Skala pada sebelah kanan menunjukkan satuan pengukuran sudut vertikal dalam %, sedang sebelah kiri mencantumkan satuan sudut dalam derajat. Sudut di atas bidang horizontal diberi tanda + , sedang sudut dibawah bidang tersebut diberi tanda – . Pemberian tanda ini merupakan hal penting yang seringkali dilupakan oleh para pengukur pemula.
Satuan sudut vertikal dalam % menggambarkan perbandingan antara jarak vertikal (beda tinggi) dengan jarak datar dalam persen. Contohnya kemiringan 24% berarti perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak datar adalah 0.24 . Kalau jarak datar diketahui 100 m, maka beda tingginya 24 m. Sebagaimana derajat, semakin besar persen kemiringan suatu lereng maka semakin curam lerengnya.
Cara menggunakan clinometer adalah dengan dua mata terbuka. Satu mata melihat ke lensa, sedang mata yang lain melihat ke obyek yang dibidik. Otak kita akan menggabungkan skala pada lensa dengan obyek yang dibidik. Sebagai mana pengukuran jarak, kemiringan harus diukur pada tinggi yang sama.
Dalam alat ini ada roda yang berputar bebas dan mempunyai dua skala yang berbeda. Skala pada sebelah kanan menunjukkan satuan pengukuran sudut vertikal dalam %, sedang sebelah kiri mencantumkan satuan sudut dalam derajat. Sudut di atas bidang horizontal diberi tanda + , sedang sudut dibawah bidang tersebut diberi tanda – . Pemberian tanda ini merupakan hal penting yang seringkali dilupakan oleh para pengukur pemula.
Satuan sudut vertikal dalam % menggambarkan perbandingan antara jarak vertikal (beda tinggi) dengan jarak datar dalam persen. Contohnya kemiringan 24% berarti perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak datar adalah 0.24 . Kalau jarak datar diketahui 100 m, maka beda tingginya 24 m. Sebagaimana derajat, semakin besar persen kemiringan suatu lereng maka semakin curam lerengnya.
Cara menggunakan clinometer adalah dengan dua mata terbuka. Satu mata melihat ke lensa, sedang mata yang lain melihat ke obyek yang dibidik. Otak kita akan menggabungkan skala pada lensa dengan obyek yang dibidik. Sebagai mana pengukuran jarak, kemiringan harus diukur pada tinggi yang sama.
PEDOMETER
Pedometer adalah alat elektronik yang digunakan untuk menghitung langkah orang yang berjalan atau berlari. Biasanya pedometer digunakan oleh orang yang antusias berolahraga atau orang yang ingin meningkatkan aktifitas fisik dengan banyak berjalan atau berlari. Biasanya orang menjadi antusias berjalan atau berlari karena ingin meningkatkan kebugaran, mengurangi berat badan, mengubah pola hidup agar lebih aktif, serta memulihkan kesehatan atau terapi.
Karena jarak tiap langkah masing-masing orang berbeda, pemakai pedometer
harus melakukan kalibrasi informal sendiri untuk kalibrasi jarak
(misalnya jarak dalam satuan km) yang diinginkan. Set pedometer pada
angka nol kemudian hitung 100 langkah untuk menentukan apakah pedometer
anda akurat. Sebuah pedometer dianggap cukup akurat jika kesalahan
hitung kurang dari 10 persen. Jika kesalahan hitung lebih dari 10 persen
anda biasanya hanya perlu mengubah posisi letak pedometer atau
sensornya.
Teknologi dibalik pedometer berubah setiap saat, namun prinsip dasar
kerja pedometer tidak berubah. Sensor mekanis menghitung jumlah langkah
berdasarkan goncangan tubuh pada bagian tubuh yang direkam. Sebagai
gambaran cara kerjanya, jika anda mengguncang sensornya dengan tangan
sekalipun akan membuat pedometer menghitungnya sebagai langkah.
TEKNIK REPLING DAN PRUSIKING
1. Teknik Repling
Rappeling atau biasa di baca repling ini bukan lagi sebuah kegiatan baru, hampir setiap penggiat alam. sehingga membuat kegiatan rappeling ini menjadi salah satu kegiatan yang seru dan menantang.
Rappeling atau biasa di baca repling ini bukan lagi sebuah kegiatan baru, hampir setiap penggiat alam. sehingga membuat kegiatan rappeling ini menjadi salah satu kegiatan yang seru dan menantang.
Repling adalah salah satu kegiatan menuruni ketinggian dengan media tali kernmatle ( biasa disebut tali karmantel ) dari atas ke bawah. Dalam Panjat Tebing, Repling masuk ke dalam materi Descending yakni kegiatan turun atau menuruni tali.
Repling biasa dilakukan ketika kita menuruni tebing yang curam atau tebing yang hampir tidak ada pijakannya. lalu bagaimana kalau ada pijakannya ? ya tentu tinggal jalan saja dan menggunakan kernmatle ( karmantel ) dan figure of eight sebagai pengaman.
Alat untuk Repling
Untuk melakukan kegiatan repling yang aman kita perlu peralatan khusus diantaranya :
Tali Karmantel
Tali ini kita gunakan untuk pengaman ketika kita naik atau turun dari tebing atau pemanjatan di media lain.
Figure of Eight
Figure of eight atau figure delapan kita gunakan sebagai alat pengerem saat kita melakukan repling sehingga kita tidak terjun bebas dari ketinggian.
Carabiner
Carabiner atau cincin kait yang kita gunakan sebagai penghubung tubuh kita dengan figure of eight. adapun jenis Carabiner yang kita gunakan adalah carabiner SGD (Screw Gate Delta) atau carabiner delta dengan pengancing screw.
Webbing
Webbing atau tali jiwa adalah salah satu alat panjat yang kita gunakan sebagai pengaman tubuh dimana webbing ini kita buat menjadi harness.
Helm
Helm atau helm panjat kita gunakan untuk melindungi kepala kita dari benda yang jatuh dari atas kepala seperti batu atau kayu.
Sarung Tangan.
Sarung tangan ini kita gunakan untuk melindungi tangan kita saat menggenggam tali karmantel sebagai kendali kecepatan saat turun.
Setidaknya ke enam alat di atas sudah membantu kita dalam meningkatkan keamanan dalam melakukan kegiatan repling. adapun alat-alat lain yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan keamanan dalam melakukan kegiatan repling ini seperti Auto Stop, Grigri, Sit Harness.
Auto Stop
adalah alat descender pengganti figure of eight dengan sistem kerja seperti rem tangan tapi terbalik. ketika auto stop di tekan kita justru akan melaju turun namun jika dilepas kita akan berhenti.
Grigri
Grigri juga merupakan alat descender pengganti figure of eight namun lebih sering digunakan untuk mem-belay pemanjat.
Sit Harness
Sit Harness adalah alat yang seharusnya digunakan karena tingkat keamanan dan kenyamanannya jika dibandingkan dengan Webbing yang dibuat menjadi sit harness.
Tips Keamanan Tambahan dalam kegiatan repling.
Hindari kebiasanan meloncat-loncat ketika sedang menuruni tebing kecuali benar-benar dalam kondisi terdesak karena bisa berakibat fatal pada alat seperti terjadinya friksi dan rusaknya pengaman bagian atas.
Pastikan ujung tali bagian bawa dipegang oleh Belayer, jika tidak pastikan ujung tali karmantel (bagian bawah) di simpul agar kita jatuh karena kehabisan tali.
2. Teknik Prusiking
Prusiking adalah kegiatan menaiki tali dari bawah keatas menggunakan sebuah prusik. Mungkin beberapa dari kalian mengira prusik adalah nama dari sebuah alat yang disebut tali prusik dan ternyata bukan. Prusik merupakan nama sebuah simpul tali yang digunakan untuk menjerat tali karmantel ketika dibebani tanpa merusak karmantel selain itu simpul prusik juga mudah untuk dilepas. Sedangkan tali yang kita gunakan untuk simpul prusik adalah sling karmantel atau potongan karmantel.
Prusiking masuk dalam materi panjat tebing, sama seperti halnya repling, prusiking digunakan ketika tebing yang kita panjat hampir tidak memiliki pijakan atau menaiki jembatan dengan tali.
Dalam meningkatkan keamanan dalam berkegiatan prusiking alat yang kita pergunakan tidaklah jauh berbeda dari repling, seperti tali karmantel, webbing atau sit harness, sarung tangan, helm, dan carabiner. namun ada alat khusus yang disebut alat Ascender yang salah satunya adalah sling karmantel (dengan simpul prusiknya).
Ciri alat Ascender adalah mengunci atau menjerat tali ketika dibebani dan dapat dikendorkan ketika digunakan untuk naik. alat Ascender yang direkomendasikan dalam kegiatan Ascending adalah
Jumar
Jumar adalah alat ascending yang cukup mudah digunakkan cukup didorong keatas secara bergantian kiri dan kanan sampai di atas.
Shunt
Sama sepertihalnya Jumar, Shunt juga merupakan alat ascending yang cukup mudah digunakan cukup mendorong ke atas.
Repling biasa dilakukan ketika kita menuruni tebing yang curam atau tebing yang hampir tidak ada pijakannya. lalu bagaimana kalau ada pijakannya ? ya tentu tinggal jalan saja dan menggunakan kernmatle ( karmantel ) dan figure of eight sebagai pengaman.
Alat untuk Repling
Untuk melakukan kegiatan repling yang aman kita perlu peralatan khusus diantaranya :
Tali Karmantel
Tali ini kita gunakan untuk pengaman ketika kita naik atau turun dari tebing atau pemanjatan di media lain.
Figure of Eight
Figure of eight atau figure delapan kita gunakan sebagai alat pengerem saat kita melakukan repling sehingga kita tidak terjun bebas dari ketinggian.
Carabiner
Carabiner atau cincin kait yang kita gunakan sebagai penghubung tubuh kita dengan figure of eight. adapun jenis Carabiner yang kita gunakan adalah carabiner SGD (Screw Gate Delta) atau carabiner delta dengan pengancing screw.
Webbing
Webbing atau tali jiwa adalah salah satu alat panjat yang kita gunakan sebagai pengaman tubuh dimana webbing ini kita buat menjadi harness.
Helm
Helm atau helm panjat kita gunakan untuk melindungi kepala kita dari benda yang jatuh dari atas kepala seperti batu atau kayu.
Sarung Tangan.
Sarung tangan ini kita gunakan untuk melindungi tangan kita saat menggenggam tali karmantel sebagai kendali kecepatan saat turun.
Setidaknya ke enam alat di atas sudah membantu kita dalam meningkatkan keamanan dalam melakukan kegiatan repling. adapun alat-alat lain yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan keamanan dalam melakukan kegiatan repling ini seperti Auto Stop, Grigri, Sit Harness.
Auto Stop
adalah alat descender pengganti figure of eight dengan sistem kerja seperti rem tangan tapi terbalik. ketika auto stop di tekan kita justru akan melaju turun namun jika dilepas kita akan berhenti.
Grigri
Grigri juga merupakan alat descender pengganti figure of eight namun lebih sering digunakan untuk mem-belay pemanjat.
Sit Harness
Sit Harness adalah alat yang seharusnya digunakan karena tingkat keamanan dan kenyamanannya jika dibandingkan dengan Webbing yang dibuat menjadi sit harness.
Tips Keamanan Tambahan dalam kegiatan repling.
Hindari kebiasanan meloncat-loncat ketika sedang menuruni tebing kecuali benar-benar dalam kondisi terdesak karena bisa berakibat fatal pada alat seperti terjadinya friksi dan rusaknya pengaman bagian atas.
Pastikan ujung tali bagian bawa dipegang oleh Belayer, jika tidak pastikan ujung tali karmantel (bagian bawah) di simpul agar kita jatuh karena kehabisan tali.
2. Teknik Prusiking
Prusiking adalah kegiatan menaiki tali dari bawah keatas menggunakan sebuah prusik. Mungkin beberapa dari kalian mengira prusik adalah nama dari sebuah alat yang disebut tali prusik dan ternyata bukan. Prusik merupakan nama sebuah simpul tali yang digunakan untuk menjerat tali karmantel ketika dibebani tanpa merusak karmantel selain itu simpul prusik juga mudah untuk dilepas. Sedangkan tali yang kita gunakan untuk simpul prusik adalah sling karmantel atau potongan karmantel.
Prusiking masuk dalam materi panjat tebing, sama seperti halnya repling, prusiking digunakan ketika tebing yang kita panjat hampir tidak memiliki pijakan atau menaiki jembatan dengan tali.
Dalam meningkatkan keamanan dalam berkegiatan prusiking alat yang kita pergunakan tidaklah jauh berbeda dari repling, seperti tali karmantel, webbing atau sit harness, sarung tangan, helm, dan carabiner. namun ada alat khusus yang disebut alat Ascender yang salah satunya adalah sling karmantel (dengan simpul prusiknya).
Ciri alat Ascender adalah mengunci atau menjerat tali ketika dibebani dan dapat dikendorkan ketika digunakan untuk naik. alat Ascender yang direkomendasikan dalam kegiatan Ascending adalah
Jumar
Jumar adalah alat ascending yang cukup mudah digunakkan cukup didorong keatas secara bergantian kiri dan kanan sampai di atas.
Shunt
Sama sepertihalnya Jumar, Shunt juga merupakan alat ascending yang cukup mudah digunakan cukup mendorong ke atas.
CARA MENENTUKAN KOORDINAT DAN PLOTING JALUR DI GOOGLE EARTH
Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas, Google Earth Plus yang memiliki fitur tambahan dan Google Earth Pro yang digunakan untuk penggunaan komersial.
Google Earth Pro adalah versi lebih canggih dari Google Earth. Versi lanjutan ini mampu mengukur bangunan 3D, memberikan tampilan dengan gambar HD 4800 piksel (Google Earth biasa hanya 1000 piksel), mencari letak geografis secara otomatis, dan merekam film HD pada penerbangan virtual di seluruh dunia.
Langkah-langkah menentukan koordinat dan ploting jalur di google earth pro:
1. Silahkan download dan instal aplikasi Google Earth Pro
2. Buka aplikasi Google Earth Pro
3. Tampilan awal Google Earth Pro
4. Klik kanan My Places, pilih add, kemudian pilih folder.
5. Ubah nama pada kolom Nama (contoh "Projeck 1"), kemudian pilih OK
6. Pilih Add Placemark, ubah nama pada kolom Nama (contoh "Start"),
7. Pilih tombol icon kuning disebelah kolom Nama untuk mengganti gambar icon. Pilih icon yang ingin digunakan, kemudian pilih OK. Ubah kolom Latitude dan kolom Longitude sesuai titik koordinat yang diinginkan, kemudian pilih OK.
8. Untuk membuat titik (contoh "Camp1", "Camp2" dst.) silahkan ulangi poin 6 dan 7.
9. Pilih Add Path untuk membuat plot jalur dari titik poin. Klik kiri titik point Start, tahan dan geser kepoint selanjutnya hingga titik point terakhir, kemudian pilih OK.
10. Klik kanan titik point (contoh "Start") di Places kemudian pilih Properties jika ingin mengubah titik koordinat pada titik poin (contoh "Start").
Klik kanan ploting (contoh "Untitled Path") di Places kemudian pilih
Properties jika ingin mengubah ploting.
11. Jika ingin memutar, memiringkan, memperbesar dan memperkecil peta, tekan tombol sebelah kanan pada aplikasi.
12. Jika ingi menyimpan file silahkan pilih File, kemudian Save, pilih Save Place As, kemudian OK
Google Earth Pro adalah
versi lebih canggih dari Google Earth. Versi lanjutan ini mampu
mengukur bangunan 3D, memberikan tampilan dengan gambar HD 4800 piksel
(Google Earth biasa hanya 1000 piksel), mencari letak geografis secara
otomatis, dan merekam film HD pada penerbangan virtual di seluruh dunia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Google Earth Pro Seharga Rp 5 Juta Kini Digratiskan", https://tekno.kompas.com/read/2015/02/02/1059007/Google.Earth.Pro.Seharga.Rp.5.Juta.Kini.Digratiskan.
Penulis : Fatimah Kartini Bohang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Google Earth Pro Seharga Rp 5 Juta Kini Digratiskan", https://tekno.kompas.com/read/2015/02/02/1059007/Google.Earth.Pro.Seharga.Rp.5.Juta.Kini.Digratiskan.
Penulis : Fatimah Kartini Bohang
MENENTUKAN ARAH TANPA KOMPAS
Untuk menentukan arah,kita tidak selalu dibantu oleh peta dan kompas. Namun demikian, alam dan segala isinya yang diciptakan tuhan dapat dijadikan suatu alat yang berguna sebagai petunjuk untuk membantu dalam menentukan arah.
Teknik yang dapat dilakukan antara lain :
1. Melihat arah matahari terbit/terbenam
Ini cara yang paling mendasar. Matahari biasanya terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat. Jika Anda merasa kehilangan arah, maka lihat saja matahari berada di arah mana. Ini bisa dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Karena pada siang hari matahari tepat berada di atas kepala kita sehingga sulit menentukan arah yang presisi.
Untuk mempermudah, dapat digunakan jam tangan analog sebagai alat bantu menentukan arah.
Bila pagi hari: sejajarkan arah matahari pada pukul 3, maka pukul 12 adalah utara dan pukul 6 adalah selatan.
Bila sore hari: sejajarkan arah matahari pada pukul 9, maka pukul 12 adalah utara dan pukul 6 adalah selatan.
2. Melihat Bayangan Benda
Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda. Sama seperti menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah. Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke timur. Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya condong ke arah barat.
3. Menggunakan Jarum/Silet di permukaan air
Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau silet yang digosok ke permukaan kain yang kering, dan diletakkan di atas daun atau gabus styrofoam. Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas mangkuk berisi air sehingga mengapung. Jarum yang telah digosok pada kain, akan bermuatan listrik statis sehingga selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.
4. Lebatnya pepohonan
Pohon membutuhkan fotosintesis, sebagai faktor utama fotosintesis adalah matahari. Oleh karena itu, pohon akan selalu mengarah ke datangnya sinat matahari. Lebatnya dedaunan pohon akan mengarah ke timur dimana asupan matahari lebih banyak dari timur
5. Tumbuhan lumut
Lumut membutuhkan kelembaban dan menghindari matahari secara langsung, lumut akan menunjukkan arah barat dimana sinar matahari lebih rendah ketika sore daripada pagi hari.
1. Melihat arah matahari terbit/terbenam
Ini cara yang paling mendasar. Matahari biasanya terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat. Jika Anda merasa kehilangan arah, maka lihat saja matahari berada di arah mana. Ini bisa dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Karena pada siang hari matahari tepat berada di atas kepala kita sehingga sulit menentukan arah yang presisi.
Untuk mempermudah, dapat digunakan jam tangan analog sebagai alat bantu menentukan arah.
Bila pagi hari: sejajarkan arah matahari pada pukul 3, maka pukul 12 adalah utara dan pukul 6 adalah selatan.
Bila sore hari: sejajarkan arah matahari pada pukul 9, maka pukul 12 adalah utara dan pukul 6 adalah selatan.
2. Melihat Bayangan Benda
Jika tersesat pada siang hari, lihatlah ke arah bayangan benda. Sama seperti menentukan arah dengan jam, letakkan benda tegak di permukaan tanah. Pada siang menuju sore, bayangan benda umumnya condong ke timur. Sebaliknya, jika tersesat pagi menjelang siang, bayangan benda umumnya condong ke arah barat.
3. Menggunakan Jarum/Silet di permukaan air
Caranya mudah, hanya bermodalkan jarum atau silet yang digosok ke permukaan kain yang kering, dan diletakkan di atas daun atau gabus styrofoam. Gabungan silet dan gabus kemudian diletakkan di atas mangkuk berisi air sehingga mengapung. Jarum yang telah digosok pada kain, akan bermuatan listrik statis sehingga selalu menunjuk ke arah utara atau selatan.
4. Lebatnya pepohonan
Pohon membutuhkan fotosintesis, sebagai faktor utama fotosintesis adalah matahari. Oleh karena itu, pohon akan selalu mengarah ke datangnya sinat matahari. Lebatnya dedaunan pohon akan mengarah ke timur dimana asupan matahari lebih banyak dari timur
5. Tumbuhan lumut
Lumut membutuhkan kelembaban dan menghindari matahari secara langsung, lumut akan menunjukkan arah barat dimana sinar matahari lebih rendah ketika sore daripada pagi hari.
PENYEBERANGAN BASAH
Berikut tehnik-tehnik yang dapat digunakan untuk menyeberang:
1. Menggunakan tali
Penyeberangan menggunakan tali tidak mudah hal ini dapat dilakukan jika tali telah terpasang membentang pada anchor dikedua sebrang sungai/danau. Ketika anda sendirian dalam menghadapi survival, anda sebaiknya tidak menggunakan metode ini.
Penyeberangan menggunakan tali tidak mudah hal ini dapat dilakukan jika tali telah terpasang membentang pada anchor dikedua sebrang sungai/danau. Ketika anda sendirian dalam menghadapi survival, anda sebaiknya tidak menggunakan metode ini.
Penggunaan tali dengan kesalahan memegang tali akan dapat fatal akibatnya, posisi salah (A.1a) dan cara memegang tali yang benar (A.1b). jika anda melakukan survivor dengan sebuah tim, maka tehnik penyeberangan dengan tali akan memiliki tugas yang ber beda(A.2a). Bagian depan penyeberangan secara tim dilakukan dengan menarik tali untuk menyeberang dan harus dengan kompak. Dan personal terakhir bertugas menekan tali ketika yang lain menarik, ketika yang lain menekan personal terakhir baru menarik untuk bergerak(A.2b).
2. Menggunakan anggota tubuh
Penyeberangan ini merupakan penyeberangan dengan memanfaatkan jumlah kelompok dan anggota tubuh. Penyeberangan dapat dilakukan untuk melewati arus sungai, menjaga agar tidak ada anggota yang tergelincir dan terbawa arus. Penggunaan tangan untuk saling mengunci dengan cara saling mengait pada bagian siku akan memperkuat pertahanan.
Penyeberangan ini merupakan penyeberangan dengan memanfaatkan jumlah kelompok dan anggota tubuh. Penyeberangan dapat dilakukan untuk melewati arus sungai, menjaga agar tidak ada anggota yang tergelincir dan terbawa arus. Penggunaan tangan untuk saling mengunci dengan cara saling mengait pada bagian siku akan memperkuat pertahanan.
3. Mengapung
Jika anda memiliki dua poncho anda dapat menggunakan tehnik mengapung dengan tipe mengapung brush raft atau australian poncho raft. Dengan tehnik ini anda dapat memanfaatkan perlengkapan anda untuk mengapung sebagai peralatan menyeberang anda. Tehnik ini biasa dilakukan oleh survivor yang survive tanpa peralatan lainnya.
Tehnik mengapung terbagi menjadi beberapa cara:
A. Brush raft,
Tehnik penyeberangan ini memanfaatkan dua buah ponco dan material alam yang ada di sekitar anda. Tehnik ini dapat anda buat dengan cepat.
Langkah-langkah membuat brush raft:
Langkah-langkah membuat brush raft:
- siapkan dua buah poncho dan empat utas tali.
- siapkan material pengisi, dapat anda gunakan dedaunan kering ataupun dedaunan segar.
- ikat kepala poncho dengan rapat.
- rentangkan sebauh poncho anda pada tanah, isi dengan material yang anda miliki, usahakan tinggi material hingga 45cm. Bungkus dan ikat dengan dua utas tali anda secara melintang dari arah tiap sudutnya.
- rentangkan poncho kedua anda.
- ponchco yang telah terisi material, angkat dan letakkan diatas ponco kedua dengan cara terbalik.
- bungkus poncho pertama dengan poncho kedua, ikat dengan cara yang sama.
- alat menyeberang anda telah siap digunakan.
B. Australian poncho raft.
Tehnik penyeberangan ini juga memanfaatkan dua buah poncho dengan peralatan/perlengkapan anda. Penyeberangan tehnik ini biasa digunakan untuk survivor yang masih memiliki ransel/back pack.
Langkah-langkah membuat australian poncho raft:
Langkah-langkah membuat australian poncho raft:
- siapkan dua buah ponco anda, dua buah tali pendek dan webbing/tali lainnya.
- ikat kepala poncho anda.
- rentangkan poncho pertama anda. Ikatan kepala poncho ada di atas.
- letakkan peralatan anda ke dalam poncho pertama.
- lipat dua bagian sisi poncho pertama anda kearah dalam dengan cara menggulungnya.
- ikat kedua ujung yang tidak terlipat(bentuklah menyerupai cara mengikat pocong).
- rentangkan poncho kedua anda
- letakkan poncho pertama yang telah terikat diatas poncho kedua, posisi lipatan pada poncho pertama ada di bawah.
- bungkus poncho pertama dengan poncho kedua anda.
- lakukan pengikatan dengan menggunakan webbing/tali lainnya, ikatan harus kuat dan membungkus dengan rapi.
- alat penyeberangan anda siap digunakan.
C. Poncho donut raft
Tehnik penyeberangan ini memanfaatkan sebuah poncho anda dengan ranting-ranting tanaman.
Langkah-langkah membuat poncho donut raft:
- siapkan poncho, dan beberapa utas tali
- carilah beberapa ranting tanaman yang memiliki sifat ringan, seperti pinus, randu, sengon,dll
- rangkailah ranting-ranting tersebut menyerupai bentuk donut, dan ikatlah dengan rapi.
- ikat kepala ponco tengan rapat.
- rentangkan poncho anda dan letakkan donut ranting anda di atasnya.
- kepala poncho yang diikat terletak di tengah lobang donut
- bungkuslah donut anda dengan pincho serapi mungkin, ikan dengan kuat.
- alat penyeberangan anda siap digunakan.
D. Log raft/rakit
Tehnik penyeberangan ini memanfaatkan beberapa gelondong kayu dan beberapa tali
Berikut cara pembuatan log raft/rakit:
Berikut cara pembuatan log raft/rakit:
- siapkan empat gelondong kayu cukup besar , dapat kayu kering, kayu mati ataupunkayu hidup, kayu apapun itu yang penting dapat anda gunakan untuk membuat rakit.
- Siapkan empat batang kayu sedang .
- siapkan beberapa tali kuat untuk mengikat.
- letakkan dua kayu sedang berjajar dengan jarak tertentu.
- letakkan gelondong-gelondong kayu anda berjajar melintang diatas dua kayu sedang anda
- letakkan sisa dua kayu sedang anda diatas gelondong kayu anda, sejajarkan dengankayu sedang dibawah gelondong kayu.
- pengikatan dimulai dengan menggunakan simpul jerat agar pengikatan dapat membuatkayu sedang anda sangat kuat menjepit gelondong.
- akhiri pengikatan dengan simpul mati.
E. Log flotation
Alat penyeberangan ini lebih mudah dibuat dari pada pembautan log raft, memanfaatkan dua buah gelondong kayu dan tali.
Berikut cara pembuatan log flotation:
Berikut cara pembuatan log flotation:
- siapkan dua buah gelondong kayu dengan diameter minimal 25 cm danpanjang minimal 1 meter
- siapkan dua utas tali webbing atau tali lainnya.
- latakkan dua gelondong kayu anda berjajar dengan jarak tertentu (gelondong ini kita sebut saja kayu A dan kayu B)
- ikat pada tiap sisi ujung kayu A dengan tali yang berbeda.
- ikat pula pada tiap sesi ujung kayu B dengan tali dari kayu A. Pengikatan sejajar dan tidak boleh melintang.
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
ORIENTASI PETA Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok; Letakkan peta pada bidang datar; Letakkan k...
-
A. RESECTION adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection mem...
-
A. ARAH – ARAH UTARA Dalam peta topografi, kita mengenal 3 arah utara, untuk itu saat menentukan arah, harus memulainya dengan menentukan ...
Mengenai Saya
Pengikut
Popular
Labels
Archive
Popular Posts
-
A. ARAH – ARAH UTARA Dalam peta topografi, kita mengenal 3 arah utara, untuk itu saat menentukan arah, harus memulainya dengan menentukan ...
-
Kadangkala dilapangan kita dituntut untuk berjalan sesuai arah kompas. Pada prinsipnya, untuk melakukan cara ini, sasaran bidik yang kita t...
-
A. Perbedaan tinggi antara 2 garis ketinggian yang berurutan adalah setengah dari angka bilangan ribuan skala dinyatakan dalam meteran. C...